Profil Desa Singamerta
Ketahui informasi secara rinci Desa Singamerta mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Singamerta, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara. Mengulas potensi agribisnis durian, salak, dan kapulaga, lokasi strategis di jalur provinsi, serta data demografi dan infrastruktur pendukung sebagai desa yang terus berkembang.
-
Lokasi Strategis
Berada tepat di jalur utama provinsi yang menghubungkan Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, memberikan keunggulan aksesibilitas pasar dan mobilitas yang tinggi.
-
Sentra Agribisnis Unggulan
Dikenal luas sebagai penghasil utama komoditas buah durian lokal berkualitas jawara, salak pondoh, dan kapulaga yang menjadi tulang punggung perekonomian mayoritas warganya.
-
Potensi Pengembangan Terpadu
Memiliki prospek cerah untuk mengintegrasikan sektor pertanian dengan UMKM pengolahan hasil panen dan pengembangan agrowisata berbasis kebun buah yang potensial.

Desa Singamerta, yang berlokasi di Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, kian memantapkan posisinya sebagai salah satu wilayah agribisnis vital di kawasan ini. Berada di jalur arteri provinsi, desa ini tidak hanya diuntungkan secara geografis, tetapi juga menyimpan potensi besar dalam sektor pertanian dan perkebunan, khususnya melalui komoditas durian, salak pondoh dan kapulaga yang kualitasnya telah diakui. Dengan dukungan infrastruktur yang terus membaik, Singamerta bertransformasi menjadi desa yang dinamis dan berdaya saing.
Lokasi Strategis dan Kondisi Geografis
Secara administratif, Desa Singamerta merupakan satu dari 14 desa di wilayah Kecamatan Sigaluh. Letaknya yang berada di jalur utama penghubung Kabupaten Banjarnegara dengan Kabupaten Wonosobo menjadikan desa ini sangat mudah diakses dan memiliki lalu lintas ekonomi yang aktif. Posisi ini memberikan keuntungan langsung bagi penduduk dalam hal distribusi hasil bumi dan akses terhadap informasi serta layanan dari pusat kota.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara, Desa Singamerta memiliki luas wilayah sekitar 1,91 kilometer persegi atau 191 hektar. Wilayahnya didominasi oleh perbukitan dengan kontur tanah yang subur, sangat ideal untuk kegiatan pertanian dan perkebunan.
Secara geografis, wilayah Desa Singamerta berbatasan langsung dengan beberapa desa lain yang turut menopang ekosistem ekonomi dan sosial di sekitarnya. Batas-batas wilayah Desa Singamerta meliputi:
- Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Prigi dan Desa Gembongan.
- Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Sigaluh.
- Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Sungai Serayu yang juga menjadi batas dengan Desa Kutayasa, Kecamatan Madukara.
- Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kelurahan Kalibenda.
Topografi perbukitan dan lahan yang subur menjadi modal alamiah utama yang membentuk karakter Desa Singamerta sebagai lumbung komoditas pertanian unggulan di Banjarnegara.
Demografi dan Tata Kelola Pemerintahan
Menurut data proyeksi terbaru, jumlah penduduk Desa Singamerta diperkirakan mencapai lebih dari 4.800 jiwa. Dengan luas wilayah 1,91 km², maka kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 2.513 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk ukuran wilayah perdesaan, menandakan pusat aktivitas penduduk yang terkonsentrasi.
Struktur populasi didominasi oleh masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor agribisnis, mulai dari petani pemilik lahan, buruh tani, hingga pelaku usaha pengolahan hasil pertanian. Dinamika sosial ekonomi masyarakat sangat dipengaruhi oleh siklus panen dan fluktuasi harga komoditas pertanian di pasar.
Pemerintahan Desa Singamerta, yang dipimpin oleh seorang kepala desa beserta jajarannya, memegang peranan krusial dalam mengarahkan pembangunan. Fokus utama pemerintah desa yakni pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan optimalisasi potensi lokal. Berdasarkan data alokasi Dana Desa tahun 2024, Desa Singamerta menerima anggaran sebesar Rp1.054.544.000. Dana tersebut diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur pendukung pertanian, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan layanan dasar bagi warga.
Pemerintah desa aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dinas terkait di tingkat kabupaten dan kelompok masyarakat seperti Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), untuk memastikan program pembangunan berjalan sinergis dan tepat sasaran.
Jantung Perekonomian: Sektor Pertanian dan Perkebunan
Sektor pertanian dan perkebunan merupakan denyut nadi utama perekonomian Desa Singamerta. Lahan yang subur dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat untuk menanam berbagai komoditas bernilai jual tinggi. Terdapat tiga komoditas utama yang menjadi ikon dan andalan desa ini.
Pertama ialah durian. Dusun Dirun di Desa Singamerta telah lama dikenal sebagai salah satu sentra durian lokal terbaik di Banjarnegara. Beberapa varietas durian dari desa ini, seperti Durian Sibodong dan Durian Martina, bahkan berhasil memenangkan berbagai festival buah tingkat provinsi. Keunggulan durian Singamerta terletak pada daging buahnya yang tebal, legit, dengan aroma khas yang kuat, menjadikannya buruan para pecinta durian dari berbagai daerah.
Kedua, salak pondoh. Hampir setiap pekarangan dan kebun warga ditanami pohon salak. Tanaman ini tumbuh subur di iklim dan kondisi tanah Sigaluh yang lembap. Salak pondoh dari Singamerta terkenal dengan rasanya yang manis dan teksturnya yang renyah. Komoditas ini tidak hanya dipasarkan dalam bentuk buah segar tetapi juga mulai dikembangkan menjadi berbagai produk olahan.
Ketiga yaitu kapulaga. Komoditas rempah ini menjadi sumber pendapatan penting lainnya bagi masyarakat. Kapulaga dari Singamerta memiliki kualitas yang baik dan banyak dicari oleh pedagang untuk memenuhi permintaan pasar lokal maupun regional. Selain itu, warga juga banyak menanam tanaman kayu seperti sengon dan albasia sebagai investasi jangka panjang.
"Kami di pemerintahan desa terus mendorong para petani untuk tidak hanya fokus pada kuantitas produksi, tetapi juga peningkatan kualitas dan inovasi pascapanen," ujar seorang perwakilan pemerintah desa. "Potensi durian dan salak di sini sangat besar. Dengan pengelolaan yang lebih modern dan promosi yang gencar, kami yakin produk Singamerta dapat menembus pasar yang lebih luas."
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Seiring dengan melimpahnya hasil pertanian, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Singamerta mulai menggeliat. UMKM ini berperan penting dalam memberikan nilai tambah pada komoditas mentah sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Fokus utama pengembangan UMKM yakni pada pengolahan hasil pertanian. Beberapa warga telah mulai merintis usaha pembuatan keripik salak, dodol salak, dan aneka makanan ringan lainnya. Meskipun skalanya masih tergolong industri rumahan, inisiatif ini menunjukkan adanya semangat kewirausahaan untuk mengolah potensi lokal menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi.
Keberadaan desa di jalur utama provinsi juga membuka peluang bagi UMKM di sektor kuliner dan jasa. Warung makan dan kios-kios yang menjual hasil bumi segar di sepanjang jalan menjadi pemandangan umum yang turut menggerakkan roda perekonomian desa. Dengan adanya peresmian Sekretariat Agro Eduwisata, UMKM, dan Ekonomi Kreatif di tingkat Kecamatan Sigaluh, diharapkan para pelaku usaha di Singamerta dapat lebih terorganisir, mendapatkan pendampingan, dan membangun jaringan kerja sama yang lebih kuat.
Infrastruktur dan Aksesibilitas Pendukung
Infrastruktur yang memadai menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan Desa Singamerta. Kondisi jalan utama yang berstatus jalan provinsi sudah tergolong baik dan mulus, memastikan kelancaran transportasi orang dan barang. Jalan-jalan desa dan gang di dalam permukiman juga terus mendapatkan perhatian melalui alokasi dana desa untuk perbaikan dan pemeliharaan.
Di bidang logistik, kehadiran service point KALOG Express (anak usaha KAI Logistik) di Dusun Karajan, Desa Singamerta, sejak akhir tahun 2024 menjadi sebuah terobosan. Fasilitas ini memberikan kemudahan bagi para petani dan pelaku UMKM untuk mengirimkan produk mereka ke berbagai kota di Indonesia dengan lebih efisien dan terjangkau.
Fasilitas publik lainnya seperti sarana pendidikan (Sekolah Dasar), tempat ibadah, dan layanan kesehatan dasar melalui puskesmas pembantu telah tersedia di desa ini. Ketersediaan listrik dan jangkauan sinyal telekomunikasi yang cukup stabil juga mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat di era digital. Semua elemen infrastruktur ini secara kolektif memperkuat posisi Singamerta sebagai desa yang siap berkembang.
Tantangan dan Visi Pembangunan ke Depan
Meskipun memiliki banyak potensi, Desa Singamerta juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama ialah regenerasi petani. Banyak generasi muda yang lebih memilih bekerja di sektor non-pertanian atau merantau ke kota besar. Hal ini menjadi perhatian serius bagi keberlanjutan sektor pertanian di masa depan.
Tantangan lainnya yaitu fluktuasi harga komoditas yang sering kali tidak menentu dan ketergantungan pada kondisi cuaca. Selain itu, meskipun potensi agrowisata sangat besar, pengelolaannya belum terkonsep secara matang. Minimnya pengetahuan mengenai konsep agrowisata dan sumber daya manusia yang terlatih menjadi kendala yang perlu dicarikan solusinya.
Menghadapi tantangan tersebut, visi pembangunan Desa Singamerta ke depan diarahkan pada penguatan agribisnis yang terintegrasi. Visinya tidak hanya menjadi desa pemasok komoditas, tetapi juga menjadi pusat agrowisata dan industri pengolahan hasil pertanian. Rencana ini mencakup beberapa program strategis, seperti pelatihan bagi petani muda, penguatan kelembagaan kelompok tani, diversifikasi produk olahan, serta promosi potensi desa secara digital.
Dengan sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan dukungan dari pemerintah kabupaten, Desa Singamerta berpeluang besar untuk mewujudkan visinya. Kombinasi antara lokasi yang strategis, sumber daya alam yang melimpah, dan semangat warganya untuk maju merupakan modal fundamental untuk menjadikan Singamerta sebagai desa agribisnis yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing tinggi di Kabupaten Banjarnegara.